Anda telah keluar
asal usul kopi indonesia

Asal-usul Berbagai Jenis Kopi di Indonesia. Kamu Sudah Tahu?

5 menit

Tren minum kopi tampaknya tak pernah surut di berbagai masa. Namun, tahukah kamu bagaimana asal-usul kopi hingga popular di seluruh dunia termasuk di Indonesia? Untuk menambah wawasanmu tentang sejarah tanaman kopi di berbagai negara termasuk Indonesia, kamu bisa menyimak bahasannya di sini.

Sejarah Tanaman Kopi


Sejarah kopi dimulai pada abad ke-9 di Ethiopia, Afrika Timur dimana ada seorang penggembala bernama Kaldi menemukan tanaman kopi secara tidak sengaja. Saat melihat kambingnya tampak bertenaga setelah makan biji kopi, membuat Kaldi tertarik dan ia pun mencoba mengonsumsinya. Sejak itu tanaman kopi mulai banyak dikenal dan menyebar ke berbagai belahan dunia.


Pada abad ke-15, saudagar Arab mulai mendominasi perdagangan kopi. Mereka membawa biji kopi ke Yaman dan mengembangkannya di sana. Yaman menjadi pusat perdagangan kopi dan menjadi tempat pertama kali diolahnya biji kopi menjadi minuman.


Dari Yaman, kopi menyebar ke seluruh dunia. Melalui perkembangan perdagangan di Laut Merah, kopi tiba di Mekah, Arab Saudi, dan kemudian ke Kairo, Mesir. Dari sana, kopi menyebar ke Turki, Eropa, dan akhirnya ke Amerika Serikat. Perjalanan kopi ini tidak lepas dari peran Belanda yang menguasai perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur pada abad ke-17.



Asal-Usul Kopi di Indonesia


Perkembangan kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 saat pendudukan Belanda di Nusantara. Pada awalnya, Belanda membawa bibit biji kopi jenis Arabika (Yaman) dari pemerintahan Belanda yang berada di Malabar, India. Tanaman kopi pun dibudidayakan di daerah dekat Batavia (Jakarta), bernama Kedawung. Namun, upaya pertama ini tidak berhasil karena terdapat bencana alam dan cuaca ekstrim.


Belanda kembali mendatangkan batang kopi dari Malabar yang berhasil ditanam dengan metode stek. Kesuksesan tersebut membuat biji kopi dari pulau Jawa menjadi sangat populer pada 1706. Hal ini mendorong Belanda untuk menanam kopi di setiap pulau Indonesia, seperti Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor sehingga muncul berbagai ragam jenis kopi lokal.


Hampir 200 tahun setelah kemunculan kopi pertama di Indonesia, penyakit Hemileia vastatrix (HV) atau karat daun menyerang perkebunan kopi di seluruh Indonesia, menyebabkan kerusakan yang parah. Untuk mengatasi kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, Belanda mencoba mengganti jenis kopi yang ditanam di Indonesia dari Arabika ke Liberika. Lagi-lagi ada hambatan karena serangan hama karat daun pada waktu itu.


Pada abad ke-20, Belanda memperkenalkan biji kopi jenis Robusta kepada petani di Jawa Timur. Kopi Robusta terbukti lebih tahan terhadap serangan penyakit karat daun. Budidaya kopi Robusta pun semakin luas hingga menyebar ke Sumatra.


Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah melakukan nasionalisasi terhadap kebun-kebun kopi yang ditinggalkan oleh Belanda. Hal ini menjadi pendorong untuk mengembangkan budidaya kopi di Indonesia. Bahkan, Indonesia pernah menjadi salah satu eksportir kopi terbesar di dunia bersama dengan negara-negara seperti Brazil, Colombia, dan Vietnam.



Jenis Kopi di Indonesia


Terdapat beberapa jenis kopi di Indonesia berdasarkan lokasi pembudidayaannya, seperti kopi Gayo dari Aceh, kopi Sidikalang dari Sumatra Utara, kopi Kintamani dari Bali, kopi Toraja dari Sulawesi, kopi Liberika Rangsang Meranti dari Riau, dan kopi Bajawa dari Flores. Sedangkan untuk jenis biji kopi yang paling umum dan terkenal ditanam berdasarkan sejarah kopi di Indonesia adalah Arabika, Robusta, dan Liberika.


Baca Juga: Yuk, Kenali 7 Jenis Kopi di Indonesia dan Karakteristiknya!


Kopi Arabika memiliki aroma yang khas dan kaya, rasa yang lembut, lebih asam, sementara kopi Robusta memiliki cita rasa yang lebih kuat dan tingkat keasaman yang lebih rendah. Selain itu, Indonesia juga menghasilkan kopi luwak yang terkenal sebagai salah satu jenis kopi termahal di dunia. Kopi luwak dihasilkan dari proses fermentasi biji kopi yang dimakan oleh luwak sebelum dikeluarkan bersama dengan kotorannya.


Minuman kopi di Indonesia sering disajikan secara tradisional seperti kopi sanger khas Aceh, diseduh langsung atau kopi tubruk, juga kopi ‘joss” yang dicampur arang khas Yogyakarta.


Itu tadi bahasan tentang sejarah kopi di dunia dan berbagai jenis kopi di Indonesia. Untuk menikmati cita rasa kopi yang khas, kamu bisa mencoba NESCAFÉ Classic, yang dibuat dari biji kopi Robusta berkualitas yang diproses hingga jadi bubuk kopi yang gampang larut, bahkan di dalam air dingin. NESCAFÉ Classic tersedia dalam kemasan toples kaca dan sachet.


Pilihan lain selain varian Classic adalah NESCAFÉ Gold yang terbuat dari perpaduan antara biji kopi Arabika dan Robusta dengan aroma kuat dan diolah dengan metode freeze-dried untuk menghasilkan bubuk kopi soluble yang dapat larut di air dengan mudah dan cepat, bahkan dengan air dingin sekalipun. Selamat menikmati kopi favoritmu!

NESCAFÉ® sustainability

Jelajahi lebih banyak artikel di…