Parameter pertama yang umum diperhatikan dalam menentukan kualitas kopi adalah kelembapan yang dimiliki biji kopi. Setelah dicuci (washed) dan dikeringkan (dried), biji kopi hijau diupayakan mencapai tingkat kelembapan antara 9%–12%. Jika nggak berada di antara kedua angka persentase ini, para produsen kopi mungkin akan kesulitan dalam proses pemanggangan serta mempertahankan kualitas kopi agar tetap konsisten.
Baca Juga: Mengenal Kopi Hijau dan Perbedaannya Dengan Kopi Hitam
Ukuran biji kopi juga merupakan indikator dalam menilai kualitas kopi. Sebelum melewati proses klasifikasi selanjutnya, biji kopi akan ditempatkan pada saringan dengan ukuran yang udah ditentukan sebelumnya. Jika biji kopi yang melewati saringan tersebut hanya di bawah 5%, maka ukuran kopi bisa dibilang layak buat melanjutkan proses klasifikasi lainnya.
Bukan hanya jenis kopi yang ada banyak, proses klasifikasi pun begitu. Namun, di antara berbagai cara tersebut, salah satu proses klasifikasi yang paling umum diterapkan adalah dengan melihat defects atau kopi yang nggak layak dalam satu sampel.
Dengan melihat seberapa banyak defects, para produsen akan dapat membandingkannya dengan jumlah biji kopi yang layak dan mampu melihat kualitas biji kopi secara keseluruhan. Dari situ, kopi akan dapat diberi nilai atau grade tertentu, seperti grade 1 sebagai kopi dengan kualitas yang paling tertinggi dan grade 6 yang paling buruk atau dengan defects terbanyak.
Beberapa proses klasifikasi kopi hijau dengan metode ini diterapkan pada Specialty Coffee Association of America (SCAA) Green Coffee Classification serta Brazilian/New York Method. Meskipun secara garis besar mirip, kedua proses klasifikasi ini memiliki indikator yang berbeda dalam penentuan defects.
Rupanya, bukan hanya produsen kopi yang harus tau caranya menyimpan kopi hijau secara benar. Para penikmat kopi pun perlu mengetahuinya. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya cara mengonsumsi kopi hijau yang bisa diterapkan langsung tanpa perlu memanggang biji kopi. Sebagai contoh, merebus biji kopi hijau dengan air dan menyajikannya bersama jahe.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan biji kopi hijau supaya kualitasnya tetap baik!
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu akan bisa memastikan biji kopi layak dikonsumsi. Bahkan, jika cara yang dilakukan telah optimal, biji kopi hijau mungkin akan bisa bertahan hingga berbulan-bulan!
Nah, itulah tadi ulasan seputar klasifikasi atau berbagai grade biji kopi hijau. Pada dasarnya, tiap produsen kopi akan hanya menjual produk kopi dengan kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi. Meski demikian, kamu tetap perlu menerapkan berbagai cara agar kualitas kopi terjaga, misalnya dengan memperhatikan cara penyimpanannya.
Tapi, kalau kamu ingin cara minum kopi yang tanpa repot, kamu mungkin bisa memanfaatkan kopi instan. Salah satu contoh yang bisa kamu pilih adalah NESCAFÉ Classic yang terbuat dari 100% biji kopi robusta alami dimana biji kopi yang masih mentah/kopi biji hijau dipanggang dan diformulasikan secara khusus, hingga menjadi bubuk kopi instan yang mudah larut serta dengan aroma dan rasa yang selalu terjaga.